Selasa, 20 Oktober 2015

CERPEN

PERTIKAIAN AKU DAN TEMANKU
Pada suatu hari ketika aku menjadi seorang mahasiswa yang baru selesai di ospek, pada saat setelah ospek di jurusan akuntansi angkatan aku mengadakan perkumpulan di lobby kampus, perkumpulan itu diadakan untuk mengenal satu sama lain dan mengshare informasi tentang awal masuk perkuliahan. Ketika itu aku berkenalan dengan seorang mahasiswa baru juga yang duduk disamping aku yaitu bernama Duri, lalu aku juga dikenalkan dengan teman-temannya yaitu onet, nia, caca dll. Awalnya aku tidak terlalu suka dengan temannya duri yang bernama onet karena dia terlihat sombong dan tidak suka dengan aku, namun itu hanyalah pemikiranku saja. Pada saat pembagian kelas berlangsung aku mencari informasi siapa saja  nama-nama yang sekelas denganku, ternyata onet yang temannya duri itu sekelas denganku dan duri pun beda kelas.
Awal perkuliahan berlangsung aku berteman dengan onet yang temannya duri, walaupun awalnya aku tidak terlalu suka dengannya, namun ia menjadi teman sekelasku. Semakin hari semakin dekat aku dengan onet, setiap duduk selalu bersampingan, setiap kemanapun pergi selalu bersama. Seketika selesai perkuliahan, onet dan aku menghabiskan waktu untuk mengobrol dan bercanda bersama dengan duri di lobby kampus. Pertengahan semester berlangsung pertememanan aku dan onet bermasalah karena ada seseorang yang menyampaikan sesuatu ke duri bahwa aku tidak suka melihat onet dengan duri bermain bersama, padahal pada saat itu aku tidak berbicara seperti itu dengan siapapun, bahkan  onet sendirilah yang pernah bilang dengan aku bahwa duri sedikit kurang suka jika aku selalu bermain bersama dengan onet, karena onet tidak pernah ada waktu buat bermain  bersama duri jika bersama aku. Setelah ada omongan seperti itu dan aku pun tak tau siapa orangnya yang bilang bahwa aku tidak suka melihat onet bermain dengan duri sampai saat ini pun aku belum tau siapa orangnya yang bilang kepada onet bahwa aku tidak suka melihat onet dan duri bermain bersama.
Pada hari Selasa 24 Maret 2014, sepulang perkuliahan jam ke 9 – 10 awalnya aku bersama flena, rio dan onet mengobrol di belakang kampus, pada saat itu aku bertanya kepada onet, flena, dan rio “Kenapa ya duri gasuka kalau aku bermain dengan onet ?”Lalu pun mereka menjawab gatau, seketika aku sedang bertanya kepada mereka dan duri pun tiba-tiba datang, duri bertanya sedang apa kalian lagi ngomogin saya kata duri, padahal aku hanya bertanya seperti itu kepada temanku namun duri pun salah paham, mungkin dia berfikir bahwa aku membicarakan dia yang tidak-tidak. Setelah itu duri pun bergegas pergi ke motor onet untuk mengambil helm di motornya onet. Aku pun mengejarnya niatnya aku hanya ingin menyelesaikan kesalah pahamanan ini namun duri pun mengabaikan aku, lalu onet juga menghampiri duri untuk hal yang sama. Duri pun berbicara sambil berjalan menghindari aku, namun aku tetap berbicara agar masalah ini bisa selesai. Usaha aku sia-sia duri pun berbicara dengan keras dan lantang denganku dibelakang kampus disitu aku malu, karena dibentak-bentak dengan suara yang lantang pada saat itu kondisi dibelakang kampus sedikit ramai aku hanya terdiam melihat dia sedang berbicara dengan keras, dan onet pun hanya terdiam tidak membela atau menyelesaikan duri yang sedang membentak aku dengan suaranya yang lantang. Lalu rio dan satpam kampus yang memisahkan aku dengan duri , pada saat itu aku hanya terkejut , kaget dan menangis dan berbicara dalam hati apa seperti ini pertemanan, yang cemburu melihat temannya berteman dengan teman baru, sungguh aneh pertemanan mereka. Setelah itu aku pulang sambil menangis ditengah perjalan pulang dan bingung mengapa ada pertemanan yang seperti itu.

Setelah kejadian itu berlangsung aku jadi sedikit berhati-hati dalam mencari teman wanita, dan aku juga sedikit males berteman dengan wanita, karena berteman dengan wanita sedikit kurang asik dibandingkan berteman dengan teman laki-laki. Sampai saat ini aku dengan onet masih berteman walaupun tidak sedekat dengan awal perkuliahan berlangsung. Menurut pepatah yang aku buat gelas yang sudah pecah tidak akan bisa kembali walaupun sudah di perbaiki dan  rasa sakit yang telah dipermalukan di orang banyak itu masih berasa sampai saat ini.

Sabtu, 26 September 2015

Cara Membuat Jurnal Akuntansi


Dalam akuntansi dan pembukuan, jurnal adalah semua transaksi keuangan suatu badan usaha atau organisasi yang dicatat secara kronologis dan bertujuan untuk pendataan, termasuk di dalamnya jumlah transaksi, nama-nama transaksi baik memengaruhi atau dipengaruhi, dan waktu transaksi berjalan. Proses pencatatan ini disebut penjurnalan. Jurnal dikenal juga sebagai buku pemasukan utama books of original entry karena menjadi tempat terjadinya pencatatan transaksi pertama atau penyesuaian pemasukan adjusting entries
Untuk memahami jurnal akuntansi kita harus memahami dasar akuntansinya terebih dahulu yaitu Siklus akuntansi. Siklus akuntansi merupakan suatu proses pengolahan data yang terdiri dari urutan transaksi yang berdasarkan bukti transaksi, sehingga dapat menghasilkan informasi laporan keuangan.
Kegiatan menjurnal merupakan kegiatan pencatatan yang pertama kali dilakukan dalam siklus akuntansi . Artinya, sebelum menjurnal kita harus mengumpulkan data transaksi dan menganalisa data transaksi tersebut yang harus dilakukan terlebih dahulu. Tanpa data yang benar dan pasti, mustahil mampu menghasilkan jurnal yang benar serta akurat. Oleh sebab itu, untuk menghasilkan jurnal yang benar, pastikan bukti transaksinya ada, datanya jelas dan benar (bisa dipertanggungjawabkan).
Beberapa hal yang perlu dipahami agar menjurnal lebih mudah dan mengasyikan :
1. Format Laporan Neraca  Laba Rugi
anda wajib hafal dan pahami isi masing masing laporan Neraca dan Laba Rugi berikut :
Format-neraca-laba-rugi-sedehana
2. Persamaan Akuntansi
Dalam persamaan Akuntansi, bagian yang dimiliki perusahaan diberi nama asset (harta) di sisi kiri dan di sisi kanan terdapat sumber pembelanjaan yang terdiri dari hak kreditur atau disebut kewajiban (liabilities) dan hak pemilik yang disebut equities atau Capital (modal). Alat yang digunakan sebagai dasar analisis adalah persamaaan akutansi. Persamaan akuntansi menunjukkan persamaan antara aktiva atau harta dengan pasiva yang terdiri dari utang dan modal
persamaan akuntansi
Kekayaan Perusahaan (AKTIVA) = kewajiban (alias UTANG) + Ekuitas Pemilik (alias MODAL)
Dengan kata lain: di satu sisi perusahaan memiliki aktiva (kekayaan), di sisi lainnya perusahaan juga memiliki utang (kewajiban) dan modal (ekuitas pemilik). Kondisi ini akan terus berlansung secara seimbang dari waktu-ke-waktu. Perhatikan kembali gambar contoh NERACA di atas, di sisi sebelah kiri (Aktiva) jumlah nilainya 70, di sisi kewajiban dan ekuitas jumlah nilainya juga 70, seimbang (balance). Setiap perubahan di satu elemen selalu diimbangi oleh perubahan pada elemen lain.
3. Peraturan Debit dan Kredit
Jika logika persamaan akuntansi di atas bisa dipahami dengan baik, maka menghafalkan prosedur debit dan kredit akan menjadi mudah.
AKTIVA = KEWAJIBAN + (MODAL – PRIVE) + (PENDAPATAN – BIAYA )
Pendapatan dan biaya nampak dalam tanda kurung di dalam persamaan akuntansi karena hal tersebut mempengaruhi modal pemilik . Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini
debet kredit
Catatan:
Pada Aktiva: Debit jika nilainya bertambah, atau Kredit bila nilainya berkurang.
Pada Kewajiban:Debit jika nilainya berkurang, atau Kredit bila nilainya bertambah.
Pada Modal Pemilik:Debit jika nilainya berkurang, atau Kredit bila nilainya bertambah.
Pada Prive : Debit jika nilainya berkurang, atau catat Kredit bila nilainya bertambah.
Pada Pendapatan: Debit jika nilainya berkurang, atau Kredit bila nilainya bertambah.
Pada Biaya : Debit jika nilainya berkurang, atau Kredit bila nilainya bertambah.
Agar mudah memahamai bagaimana membuat jurnal akuntansi ada 3 hal yang harus dilakukan :
Lihat ilustrasi Transaksi berikut : “Katakanlah bukti transaksi sudah ada ditangan anda, yaitu berupa surat pinjaman dari bank. Perusahaan meminjam uang sebesar Rp 250,000,000 dari bank. Bagaimana membuat jurnal atas transaksi ini? “
1. Identifikasi Transaksi melibatkan akun mana
Perhatikan contoh format NERACA sebelumnya. Pinjaman dari bank tergolong utang maka akun yang terlibat adalah akun ‘Utang’ Uang yang diterima dari bank akan dimasukan ke kas, maka akun lainya yang terlibat adalah akun ‘Kas’. Sehingga ada 2 akun yang terlibat dalam transaksi ini, yaitu: Utang dan Kas
2. Identifikasi Prosedur Debit Kredit terhadap transaksi tersebut
untuk masing-masing akun yang terlibat, apakah nilai akun tersebut akan menjadi bertambah atau berkurang, akibat dari transaksi yang akan anda jurnal? Akun ‘Utang’ sudah pasti bertambah, di sisi lainnya akun ‘Kas’ juga bertambah.
3. Hitung nominal atas transaksi tersebut
Untuk masing-masing akun nilainya adalah Rp 250,000,000.
Dengan demikian,maka jurnalnya: Debit akun Kas sebesar Rp 250,000,000 dan Kredit akun Utang sejumlah senilai yang sama. Saya biasa menuliskannya dengan cara:
[Debit]. Kas = Rp 250,000,000
[Kredit]. Utang = Rp 250,000,000
Mudah sekali bukan? anda pasti bisa dan tidak pusing lagi sekarang…
Sumber: jurnalakuntansikeuangan

Merger Konsolidasi Akusisi

Merger, Konsolidasi, Akuisisi
Merger, Konsolidasi, Akuisisi adalah beberapa macam usaha yang ditempuh oleh perusahaan dalam rangka menambah capability untuk berjaya di kancah Persaingan. Perusahaan-perusahaan yang melakukan di antara ketiga memiliki alasan untuk meleverage kinerjanya sehingga perusahaan lebih mempunyai kecerdasan finansial.
Ancaman bankcrupty juga menjadi salah satu hal yang semakin meyakinkan perusahaan untuk melakukan salah satu dari Merger, Konsolidasi, atau pun Akuisisi.
Perangkat lain Selain MKA.
Perangkat lain selain menggunakan Merger, Konsolidasi, dan Akuisisi adalah Melakukan perancangan ulang pada Struktur Modalnya (Capital Structure) melalui usaha untuk mengubah proporsi hutang terhadap ekuitas; Issuing New Securities (melalui Saham (Stock); Melakukan Lobiying terhadap bank untuk membantu menyelesaikan kewajibanya.
  • Hutang merupakan salah satu pengungkit yang dapat menjadikan perusahaan mendapatkan power booster yang dapat menjadikan perusahaan mendapat suntikan capital untuk perkembangan usahanya. Perusahaan melakukan penambahan hutang hal ini akan masuk pada kebijakan Struktur Modalnya karena melibatkan perubahan pada proporsi hutang terhadap ekuitas.
  • Melakukan Lobi khusus bank untuk membantu menyelesaikan masalahnya, biasanya ini dilakukan ketika perusahaan meminta kepada bank atau kreditor lain untuk bersedia memperpanjang kontrak pengembalian pinjamanya. Ini masih berkaitan dengan hutang, tetapi pada hal ini perusahaan menggunakan usaha untuk menego waktu pengembalian diperpanjang, sehingga tidak mengganggu kondisi keuangan perusahaan dalam waktu dekat ini.
  • Saham merupakan solusi terakhir Setelah Hutang, perusahaan menerbitkan saham untuk menambah perbendaharaan modal yang ada.. untuk memperbaiki struktur modalnya. Mengapa saham merupakan kondisi/ solusi terakhir setelah Hutang?? karena risiko dari menerbitkan saham ke publik, berarti perusahaan itu sengaja membuka rahasianya ke publik.. dan ini memiliki risiko jika rahasia itu diketahui oleh pesaingnya..
Kembali lagi ke Merger, Konsolidasi, dan Akuisisi (M,K,A).. Sebenarnya perusahaan mempunyai pandangan tersendiri tentang usaha yang dilakukanya.. nah.. kapan pun dia bisa melakukan ketika alternatif tersebut selama sudah memenuhi syarat.. tanpa harus memperhitungkan untuk hutang atau untuk menerbitkan saham ke publik. Muatan Politik pun bisa saja mewarnai keputusan satu diantara M,K,A. Karena keputusan itu sebenarnya tergantung dari bagaimana perusahaan bisa mendefinisikan alternatif tersebut dengan baik dan mengestimasi benefit yang akan diperoleh. Untuk mengetahui kenapa perusahaan mau melakukan salah satu dari ketiga alternatif tersebut.. mari kita bahas hal tersebut satu per satu.
Merger
Merger: Penggabungan dua perusahaan yang ukuranya tidak sama dan hanya satu perusahaan yang tetap survival. Perusahaan yang besar tetap survival sedangkan perusahaan yang kecil melebur ke dalam perusahaan yang besar.
Contohnya:
  • Bank Niaga (besar), Bank Lippo
  • Bank Danamon (besar), Bank Tiara, PT Bank Duta Tbk, PT Bank Rama Tbk, PT Bank Tamara Tbk, PT Bank Nusa Nasional Tbk, PT Bank Pos Nusantara, PT Jayabank International dan PT Bank Risjad Salim Internasional
Konsolidasi
Konsolidasi: Penggabungan dua perusahaan atau lebih yang ukuranya relatif sama nenjadi satu perusahaan baru. Misal:
Perusahaan A dan Perusahaan B melakukan konsolidasi maka muncul Perusahaan C sebagai hasil Konsolidasi. Contohnya: BBD, Bank Bapindo, Bank Dagang Negara, Bank Exim melakukan konsolidasi menghasislkan  Bank Mandiri.
Akuisisi
Akuisisi: Penggabungan dua perusahaan yang mana perusahaan akuisitor membeli sebagian besar saham perusahaan yang diakuisisi, sehingga pengendalian manajemen perusahaan yang diakuisisi berpindah kepada perusahaan akuisitor, sementara kedua perusahaan masing-masing tetap beroperasi sebagai suatu badan hukum yang berdiri sendiri.
Pengukuran Keberhasilan
Bagaimana mengukur keberhasilan ketiga cara tersebut?? Mengukur keberhasilan perusahaan yang melakukan Merger, Konsolidasi ataupun Akuisisi adalah setelah perusahaan tersebut melalui masa-masa setelah keputusan ketiga hal di atas. Untuk perusahaan yang melakukan Merger, Konsolidasi, dan Akuisisi bisa melakukan pengukuran terhadap keberhasilan apa yang dilakukanya adalah setelah perusahaan melakukan salah satu diantara ketiga hal itu. Tetapi kalau belum melakukannya dan mengukur.. maka hasilnya masih penuh tanda tanya…karena kenyataan dilapangan setelah M,K,A bisa saja berbeda.
  • Dinilai dengan Metode Earning perusahaan Setelah Merger. (EPS/ Earning Per Share)
  • Dihitung Market Share nya.. ini merupakan pekerjaan khusus bagi manajer pemasaran untuk menghitung perluasan pasar setelah melakukan merger
  • Menghitung Kapitalisasi Pasarnya.. atau Captal Gain nya..
Contoh Merger
Contoh Satu: Merger Bank Lippo dan Bank Niaga
Perusahaan yang melakukan Merger adalah antara Bank Lippo dengan Bank Niaga… pada tahun 2008. Ingat.. sifat dari merger adalah penggabungan antara dua perusahaan yang mana yang satu mempunyai ukuran yang relatif lebih kecil daripada yang lainya… Antara Bank Lippo dan Bank Niaga.. Keduanya bergabung untuk memperkuat posisinya di kancah persaingan global.
Contoh Merger yang dilakukan Oleh Bank Lippo dan Bank Niaga
Mereka Menyetujui untuk menggabungkan perusahaan dengan kriteria Merger. Dari Merger kali ini Perusahaan yang relative lebih kecil ukuranya adalah Bank Lippo.. sehingga bank Lippo merelakan untuk diganti saham yang beredar dengan saham Bank Niaga…  Dengan demikian dengan harga tertentu yang telah disepakati mereka berdua.. tiap saham Bank Lippo dihargai dengan harga tertentu sehingga mendapatkan nilai yang cocok untuk dibeli oleh Bank Niaga.. Sehingga saham Bank Lippo berganti nama dengan Saham Bank Niaga..
Setelah kesepakatan keduanya.. Kedua Bank ini menyetujui untuk mengubah nama mereka after merger menjadi Bank CIMB Niaga..
Nah inilah hasil yang diharapkan dari Merger kali ini.. yaitu Leverage (Pengungkit) kekuatan kedua Bank untuk menjadi satu dengan kekuatan yang baru serta more creating value bagi CIMB Niaga. Kalau kita ingin mengetahui bagaimana kinerja mereka after (setelah) Merger, maka kita dapat menggunakan beberapa metode yang sudah umum dikalangan manajer perusahaan
  • Dinilai dengan Metode Earning perusahaan Setelah Merger. (EPS/ Earning Per Share)
  • Dihitung Market Share nya.. ini merupakan pekerjaan khusus bagi manajer pemasaran untuk menghitung perluasan pasar setelah melakukan merger
  • Menghitung Kapitalisasi Pasarnya.. atau Economic Gain nya..
Untuk melihat tentang keefektifan dari Merger suatu perusahaan, maka analis keuangan perlu melakukan di antara tiga hal diatas. Lalu bagaimana dengan Merger Bank Lippo, dan Bank Niaga ???
Metode Earning Per Share
Kita lihat Laporan Keuangan Perusahaan Sebelum dan Sesudah Merger. Mengapa mesti melihat Laporan Keuanganya??? Nah.. baik.. saya jelaskan.. laporan keuangan suatu perusahaan mengandung banyak informasi tentang perusahaan. Di dalamnya kita bisa mengukura bagaimana sebuah perusahaan bisa berkembang dan bagaimana perusahaan akan mengalami financial distress (gejala-gejala penyakit financial). Nah… maka dari itu.. dalam metode ini kita mengukurnya dengan Earning Per Share (Pendapatan Per Lembar Saham). Hal ini dapat diketahui dengan melihat Earning dibagi dengan jumhlah lembar saham, dengan kalimat yang lebih jelas yaitu laba per lembar saham.
Pada sebuah penelitian mahasiswa univ.padjadjaran bahwa earnings per share Bank CIMB Niaga setelah merger meningkat sebanyak 0.29842 poin dari Rp13.87444 menjadi Rp14.17289.  Artinya tiap lembar saham meninkat erningnya sebesar 0.29842 satuan.
Namun peningkatan ini tidak lebih besar signifikan secara statistik dengan t hitung (-0.07) ≤ t tabel (1.761). Hal ini dimungkinkan karena pertambahan tidak terlalu banyak dan juga adanya pertambahan jumlah saham beredar sebanyak 11.051.151.514 yang didapat dari konversi saham.
Capital GainCapital gain Bank CIMB Niaga juga meningkat setelah merger sebanyak 2.8223867 poin dari 5.109399% menjadi 7.9317857%. Namun, hal ini tidak lebih besar signifikan secara statistik dengan t hitung (-0.26) ≤ t tabel (1.761).Hal ini dimungkinkan karena tidak banyaknya pertambahan dan harga saham yang fluktuatif.Debt to equity ratio Bank CIMB Niaga setelah merger meningkat sebanyak 4.09958 poin dari 28.26778% menjadi 24.16882%. Hal ini berkebalikan dengan hipotesis yang dibuat yaitu DER setelah merger lebih kecil signifikan daripada sebelum merger.Hasil penelitian ini juga tidak
signifikan secara statistik dengan t hitung (-1.38) ≥ -t tabel (-1.761). Hal ini dimungkinkan karena adanya pertambahan hutang Bank CIMB Niaga dari Bank Lippo melalui merger.
Kesimpulannya dari penelitian ini adalah EPS, capital gain dan DER meningkat setelah merger
Market SharePada cara penilaian ini dibutuhkan marketer yang mengukur berapa market share sebelum dan sesudah merger. Yaitu cakupan pasarnya apa ada peningkatan setelah melakukan penggabungan atau malah mengalami penurunan.
Contoh dua: Bank Danamon Bank Tiara, PT Bank Duta Tbk, PT Bank Rama Tbk, PT Bank Tamara Tbk, PT Bank Nusa Nasional Tbk, PT Bank Pos Nusantara, PT Jayabank International dan PT Bank Risjad Salim Internasional.
Sejarah Bank Danamon Sebelum Merger
Danamon didirikan pada tahun 1956 dengan nama Bank Kopra Indonesia. Nama ini kemudian berubah menjadi  PT Bank Danamon Indonesia pada tahun 1976 sampai sekarang. Pada tahun 1988, Danamon menjadi bank devisa dan setahun kemudian adalah publik yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta.
Contoh Merger yang dilakukan oleh Bank Danamon, Bank Tamara, Bank Duta, Bank Tiara, Bank Rama, Bank Nusa Internasional, Bank Pos Nusantara, Jaya Bank Internasional, dan Bank RSI
Dalam membangun dari krisis keuangan Asia pada tahun 1998, Danamon ditempatkan di bawah pengawasan Indonesia Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) sebagai Bank Take Over (BTO). Pada tahun 1999, Pemerintah Indonesia, melalui BPPN merekapitalisasi Danamon dengan Rp 32,2 triliun obligasi pemerintah. Dalam tahun yang sama (1999) PT Bank PDFCI, BTO yang lain, digabung dengan Danamon sebagai bagian dari program restrukturisasi BPPN.
Sebagai bagian dari paket merger, Danamon menerima rekapitalisasi kedua dari Pemerintah melalui injeksi modal sebesar Rp 28,9 triliun. sebagai surviving entity, Danamon muncul dari merger sebagai salah satu bank swasta terbesar di Indonesia.
Sejarah Bank Danamon setelah Merger pada tahun 2003

Metode EPS
EPS Bank Danamon meningkat 29,48 menjadi Rp 38,66 pada tahun 2000. Dengan melihat hasil tersebut dapat dikatakan bahwa perusahaan meningkatkan laba dari 29,48 menjadi 38,66 per lembar sahamnya. Hal ini menandai kenaikan nilai perusahaan.
Cara menghitung efektifitas merger
Laba bersih Bank Danamon pasca merger melambung tinggi.
Contoh Konsolidasi
  • BBD (Bank Bumi Daya)
  • Bank Bapindo
  • Bank Dagang Negara
  • Bank Exim
Contoh Konsolidasi yang dilakukan oleh Bank Bumi Daya, Bank Exim, Bank Dagang Negara, dan Bapindo
Mereka berempat melakukan konsolidasi dan berubah menjadi Bank Mandiri. Keempat Bank tersebut mengalami kesulitan dalam mengentaskan permasalahan rumah tangga perusahaanya saat krisis ekonomi melanda Indonesia. Untuk menghentikan usahanya yang selama ini mereka bangun pun merupakan hal yang sayang untuk dilakukan.. Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk dapat melakukan protect terhadap kemungkinan yang terjadi akibat krisis adalah bersatu padu dengan bank yang lain dengan melakukan kerjama dalam bentuk konsolidasi. Kerjasama dalam bentuk konsolidasi ini bisa terjadi ketika sekelompok perusahaan yang mempunyai motif yang sama dalam meraih kehidupan baru bersama di masa akan datang.
Konsolidasi keempat perusahaan ini terbukti berhasil dengan membuahkan Bank Mandiri yang menjadi salah satu Bank besar di Indonesia yaitu Bank Mandiri.
Contoh Akuisisi
Contoh satu: Semen Padang yang diakuisisi oleh Semen Gresik.
Di dalam hal ini, pihak Semen Gresik melakukan pembelian terhadap sebagian besar Saham Semen Padang sehingga, Semen Gresik memiliki kekuasaan terhadap manajemen perusahaan Semen Padang. Tetapi operasi kedua perusahaan masih bediri sendiri-sendiri..
Contoh Akuisisi
Contoh dua: PT. HM Sampoerna yang diakusisi oleh Philip Morris
Sampoerna tetap melakukan kegiatan operasionalnya sendiri di Pabriknya yang ada di Surabaya.. dan PM pun juga seperti itu. Tetapi Manajemen perusahaan Sampoerna dikendalikan oleh PM sebagai konsekuensi dari akuisisi yang dilakukan. PM mengganti Saham yang beredar Sampoerna dengan suatu harga dan menggantinya dengan saham PM.
Daftar Pustaka
google.com

Senin, 21 September 2015

Metode Penalaran

Pengertian Dan Metode Penalaran Menurut Para Ahli 

Sesuai dengan kodratnya, manusia dibekali dengan hasrat ingin tahu. Hasrat ingin tahu dalam diri manusia akan selalu memunculkan berbagai macam pertanyaan. Sebagai akibatnya, manusia juga selalu berusaha mencari jawaban terhadap pertanyaan yang muncul tadi. Hasrat ingin tahu tersebut akan terpenuhi apabila manusia memperoleh pengetahuan baru atau mampu memecahkan masalah sebagai jawaban atas pertanyaan-pertanyaan sendiri.
Biasanya manusia selalu berpikir jika berhadapan dengan banyak permasalahan. Akan tetapi, tidak semua masalah membuat kita terdorong untuk memikirkannya secara sungguh-sungguh. Kegiatan berpikir tentang sesuatu secara sunguh-sungguh dan logis inilah yang disebut Penalaran.

Ciri-ciri Penalaran
Berikut ini merupakan ciri-ciri penalaran:
  • Adanya suatu pola berpikir yang secara luas dapat disebut logika (penalaran merupakan suatu proses berpikir logis).
  • Sifat analitik dari proses berpikir. Analisis pada hakikatnya merupakan suatu kegiatan berpikir berdasarkan langkah-langkah tertentu. Perasaan intuisi merupakan cara berpikir secara analitik.

    Secara detail penalaran mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
  • Logis, suatu penalaran harus memenuhi unsur logis, artinyapemikiran yang ditimbang secara objektif dan didasarkan pada data yang sahih.
  • Analitis, berarti bahwa kegiatan penalaran tidak terlepas dari daya imajinatif seseorang dalam merangkai, menyusun atau menghubungkan petunjuk-petunjuk akal pikirannya ke dalam suatu pola tertentu.
  • Rasional, artinya adalah apa yang sedang di nalar merupakan suatu fakta atau kenyataan yang memang dapat dipikirkan secara mendalam.
Tahap-tahapan penalaran

Menurut John Dewey, proses penalaran manusia dilakukan melalui beberapa tahap berikut:
  1. Timbul rasa sulit, baik dalam bentuk adaptasi terhadap alat, sulit mengenal sifat, ataupun dalam menerangkan hal-hal yang muncul secara tiba-tiba.
  2. Kemudian rasa sulit tersebut diberi definisi dalam bentuk permasalahan.
  3. Timbul suatu kemungkinan pemecahan yang berupa reka-reka, hipotesis, inferensi atau teori.
  4. Ide-ide pemecahan diuraikan secara rasional melalui pembentukan implikasi dengan cara mengumpulkan bukti-bukti (data).
  5. Menguatkan pembuktian tentang ide-ide tersebut dan menyimpulkan melalui keterangan-keterangan ataupun percobaan-percobaan.
Metode-Metode Penalaran
  • Deduktif
    Metode berpikir deduktif adalahsuatu metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagian yang khusus. Hal ini adalah suatu sistem penyusunan fakta yang telah diketahui sebelumnya guna mencapai suatu kesimpulan yang logis. Dalam penalaran deduktif, dilakukan melalui serangkaian pernyataan yang disebut silogisme dan terdiri atas beberapa unsur yaitu:
    1. Dasar pemikiran utama (premis mayor)
    2. Dasar pemikiran kedua (premis minor)
    3. Kesimpulan
    Contoh:
    Premis mayor : Semua siswa SMA kelas X wajib mengikuti pelajaran Sosiologi.
    Premis minor  : Bob adalah siswa kelas X SMA
    Kesimpulan    : Bob wajib mengikuti jam pelajaran Sosiologi


    • Induktif
      Metode berpikir induktif adalahmetode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal yang bersifat khusus untuk menentukan kesimpulan yang bersifat umum. Dalam penalaran induktif ini, kesimpulan ditarik dari sekumpulan fakta peristiwa atau pernyataan yang bersifat umum.
      Contoh:
      Bukti 1 : logam 1 apabila dipanaskan akan memuai
      Bukti 2 : logam 2 apabila dipanaskan akan memuai
      Bukti 3 : logam 3 apabila dipanaskan akan memuai
      Kesimpulan: Semua logam apabila dipanaskan akan memuai.
    • Pendekatan Ilmiah (Gabungan antara Deduktif dan Induktif)
      Metode berpikir pendekatan ilmiah adalah penalaran yang menggabungkan cara berpikir deduktif dengan cara berpikir induktif. Dalam pendekatan ilmiah, penalaran disertai dengan suatu hipotesis.
      Misalkan seorang siswa yang apabila sebelum berangkat sekolah telah sarapan terlebih dahulu dalam porsi yang banyak, dia tidak akan kelaparan hingga jam pelajaran berakhir. Secara deduktif, akan disimpulkan bahwa setiap anak yang makan banyak tidak akan cepat lapar. Untuk menjawab kasus seperti ini, kita ajukan pertanyaan mengapa seorang siswa cepat lapar? Untuk itu, kita ajukan hipotesis bahwa siswa akan cepat lapar jika makanan yang dimakan kurang memenuhi standar gizi dan energi yang dihasilkan oleh makanan tersebut sedikit. Kemudian secara induktif  kita uji untuk mengetahui apakah hasil pengujian mendukung atau tidak mendukung hipotesis yang diajukan tersebut

PERPAJAKAN

PENGERTIAN PAJAK
Secara umum pajak dapat diartikan sebagai iuran atau pungutan yang dilakukan oleh pemerintah dari masyarakat berdasarkan undang-undang dan hasilnya digunakan demi pembiayaan pengeluaran umum pemerintah dengan tanpa batas jasa yang ditunjuk secara langsung.
Fungsi Pajak :
- Fungsi Anggaran atau Penerimaan ( Budgetair )
- Fungsi mengatur ( Regulerend )
- Fungsi stabilitas
- Fungsi redistribusi pendapatan

PENGGOLONGAN PAJAK
Pajak Berdasarkan Golongan
Pajak Langsung
Pajak langsung adalah pajak yang bebannya harus ditanggung sendiri oleh seorang Wajib Pajak    yang bersangkutan dan tidak dapat dibebankan kepada pihak lain. Contoh : pajak penghasilan.

Pajak Tidak Langsung
Pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan atau digeserkan kepada pihak lain. Contoh : Pajak pertambahan nilai, Pajak penjualan atas barang mewah.

Dalam pajak ini beban pajak dialihkan dari penjual ke pembeli, karena pergeserannya searah dari produsen ke konsumen maka pergeserannya disebut pergeseran ke depan(forward shifting). Disamping itu ada juga yang pergeserannya berlawanan arus barang disebut pergeseran kebelakang (backward shifting).

Pajak Berdasarkan Wewenang Pemungut

Pajak Pusat / Pajak Negara

Pajak pusat atau pajak negara adalah pajak yang wewenang pemungutnya ada pada pemerintah pusat yang pelaksanaannya dilakukan oleh Departemen Keuangan melalui Direktorat Jenderal Pajak. Pajak pusat diatur dalam undang-undang dan hasilnya akan masuk ke Anggaran Pendapatan dan Belanja negara (APBN).

Pajak negara yang berlaku saat ini 
Pajak penghasilan (UU No 36 tahun 2008)
- PPN dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (UU No 42 tahun 2009)
- Pajak Bumi dan Bangunan (UU No 12 tahun 1994)
- Bea Materai (UU No 13 tahun 1985)
- Bea Perolehan atas Hak Tanah dan Bangunan (UU No 20 tahun 2000)

Pajak Daerah
Pajak Daerah adalah pajak yang wewenang pemungutannya ada pada pemerintah daerah yang pelaksanaannya dilakukan oleh Dinas pendapatan Daerah. Hasil dari pajak daerah akan masuk ke APBD yang diatur dalam UU No 34 tahun 200 tentang Pajak daerah dan Retribusi Daerah, terdiri dari 4 jenis pajak provinsi dan 7 jenis pajak daerah kabupaten/kota.

Pajak Daerah Provinsi, terdiri dari :
- Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air
- Pajak Balik Nama Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air
- Pajak Bahan Bakar Bermotor dan Kendaraan di Atas Air
- Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah tanah dan Air Permukaan

Pajak Daerah Kabupaten/Kota :
- Pajak Hotel
- Pajak Restoran
- Pajak Hiburan
- Pajak Reklame
- Pajak Penerangan Jalan
- Pajak Pengambilan dan Pengolahan Bahan Galian Golongan C
- Pajak Parkir

Pajak Berdasarkan Sifatnya

Pajak Subjektif

Pajak Subjektif adalah pajak yang memperhatikan kondisi/keadaan Wajib Pajak. Dalam menentukan pajaknya harus ada alasan-alasan objektif yang berhubungan erat dengan keadaan materialnya, yaitu gaya pikul. Gaya pikul adalah kemampuan Wajib Pajak memikul pajak setelah dikurangi biaya hidup minimum. Gaya pikul mengandung 2 unsur, yakni: 
Unsur Subjektif
Unsur subjektif dari gaya pikul mencakup segala kebutuhan terutama kebutuhan material disamping moral dan spiritual. Dalam pajak subjektif harus memperhatikan faktor perseorangan dan keadaan yang berpengaruh terhadap besar kecilnya biaya hidup seperti jumlah keluarga atau jumlah tanggungan.

Unsur Objektif
Unsur objektif dari gaya pikul terdiri atas pendapatan (penghasilan), kekayaan, dan belanja (pengeluaran). 

Pajak Objektif 
Pajak objektif adalah pajak yang pada awalnya memperhatikan objek yang menyebabkan timbulnya kewajiban membayar, kemudian baru dicari subjeknya baik orang pribadi maupun badan. Jadi, dengan kata lain pajak objektif adalah pengenaan pajak yang hanya memperhatikan kondisi objeknya saja.



Senin, 25 Mei 2015

NEGARA BERKEMBANG FOKUS TANGANI KURS

Nama : Dinda Santika
NPM : 22213560
KELAS : 2EB19


TEMPO.CO , Davos - Para pemimpin negara berkembang di forum Davos, Swiss, menyatakan saat ini fokus untuk mengantisipasi gejolak nilai tukar (kurs) mata uang, menyusul kehawatiran terjadinya arus modal keluar. Langkah itu seiring rencana bank sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve/The Fed) yang secara bertahap mengurangi dana stimulusnya. 


Mulai Januari 2014, The Fed mengurangi program pembelian obligasi sebesar US$ 10 miliar per dolar per bulan, dari sebelumnya US$ 85 miliar menjadi US$ 75 miliar per bulan. Langkah itu mengakibatkan negara berkembang mengalami arus modal keluar. Kekhawatiran itu ditambah dengan perlambatan ekonomi di Cina. Pertumbuhan ekonomi Cina sepanjang tahun lalu tumbuh 7,7 persen atau melambat dibandingkan 2012 sebesar 7,8 persen. (Baca juga : Komisi Penyelidikan Internet Diumumkan di Davos)



Seperti dilansir Reuters, Sabtu 25 Januari waktu setempat, pemerintah negara berkembang dinilai akan bekerja keras untuk menekan angka defisit neraca pembayaran. Cara itu bisa membantu mereka menaikkan nilai mata uang. Pemerintah Argentina, dalam forum Davos, mengatakan akan melonggarkan kebijakan kendali atas kurs karena nilai inflasi negaranya yang tinggi dan kurs mata uang anjlok. 



Tidak berbeda nilai tukar mata uang Turki, yakni lira mencetak rekor terendah meskipun bank sentral Turki telah melakukan intervensi dengan menggelontorkan dana senilai US$ 3 miliar. Deputi Perdana Menteri Turki Ali Babacan, yang hadir dalam forum Davos pada Jumat lalu menggambarkan situasi kurs lira sedang dalam proses mencari harga kembali. Kondisi itu karena penyebab ganda, yakni kebijakan The Fed dan situasi krisis politik internal turki yang berkepanjangan. 



Dia mengatakan bank sentral Turki sudah melakukan langkah-langkah yang diperlukan menangani situasi itu, yang melakukan proteksi dari perubahan pasar. “Neraca pemerintah, perbankan, dan rumah tangga cukup terlindungi dengan baik dalam menghadapi fluktuasi pasar,” katanya di sebuah panel di Forum Ekonomi Dunia (WEF), kemarin. 



Menteri Keuangan Meksiko Luis Videgaray, kepada Reuters, mengatakan gejolak nilai mata uang saat ini bukan gangguan besar bagi negaranya. “Meskiko memang negara berkembang, jadi semua goncangan pasti akan berdampak. Namun Meksiko memiliki posisi cukup baik dalam badai gejolak mata uang,” ujarnya. 



Para pembuat kebijakan dan pengamat ekonomi di Davos menyatakan semua negara berkembang tidak memiliki keadaan seragam. Meski begitu mereka sepakat gejolak pasar saat ini akan membuat para investor meninggalkan negara yang terkena dampaknya, namun tidak bagi negara yang tahan banting. “Diferensiasi akan menjadi sangat penting,” ujar Videgaray.

Sengketa internasional sering terjadi di dunia. Keberadaan PBB merupakan salah satu faktor yang dapat menyelesaikan sebuah kasus sengketa internasional, maka dari itu PBB sangat dibutuhkan setiap negara. Berikut ini contoh kasus dalam kasus sengketa internasional :

Negara yang bersengketa : Irak dan Kuwait
Invasi Irak ke Kuwait disebabkan oleh kemerosotan ekonomi Irak setelah Perang Delapan tahun dengan Iran dalam peran Iran-Irak. Irak sangat membutuhkan petro dolar sebagai pemasukan ekonominya sementara rendahnya harga petro dolar akibat kelebihan produksi minyak oleh Kuwait serta Uni Emirate Arab yang dianggap Saddam Hussein sebagai perang ekonomi serta perselisihan atas Ladang Minyak Rumeyla sekalipun pada pasca perang melawan Iran, Kuwait membantu Irak dengan mengirimkan suplai minyak secara gratis. Selain itu, Irak mengangkat masalah perselisihan perbatasan akibat warisan Inggris dalam pembagian kekuasaan setelah jatuhnya pemerintahan Usmaniyah Turki.
Cara Penyelesaian :
Dewan Keamanan PBB megambil hak veto. Israel diminta Amerika Serikat untuk tidak mengambil serangan balasan atas Irak untuk menghindari berbalik kekuatan militer Negara Arab yang dikhawatirkan akan mengubah jalannya peperangan. Pada tanggal 27 Februari 1991 pasukan koalii berhsil membebaskan Kuwait dan Presiden Bush menyatakan perang selesai.
Menurut saya penyelesaian masalah sengketa Irak dan Kuwait sebaiknya negara-negara didunia tidak ada saling iri karena keunggulan di setiap negara itu berbeda-beda. Ada yang unggul di bidang pertanian, ada yang unggul I bidang pertambangan, dan sebagainya. Seharusnya saling bekerja sama dan saling melengkapi satu sama lain.

Sengketa internasional antara Indonesia dan Timor Leste
Klaim wilayah Indonesia, ternyata bukan hanya dilakukan oleh Malaysia tetapi juga Timor Leste, negara yang baru berdiri sejak lepas dari Negara Republik Indonesia pada tahun 1999. Klaim wilayah Indonesia ini dilakukan oleh sebagian warga Timor Leste tepatnya di perbatasan wilayah Timor Leste  dengan wilayah Indonesia, yaitu perbatasan antara Kabupaten Timor Tengah Utara (RI) dengan Timor Leste.
 
Penyelesaian Sengketa :
Permasalahan perbatasan antara RI dan Timor Leste itu kini sedang dalam rencana untuk dikoordinasikan antara pemerintah RI dengan Pemerintah Timor Leste dan kemungkinan akan dibawa ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mendapatkan penyelesaian. Masalah perbatasan antara Indonesia dan Timor Leste, khususnya di lima titik yang hingga kini belum diselesaikan akan dibawa ke PBB.
Lima titik tersebut adalah Imbate, Sumkaem, Haumeniana, Nimlat, dan Tubu Banat, yang memiliki luas 1.301 hekatare (ha) dan sedang dikuasai warga Timor Leste. Tiga titik diantaranya terdapat di perbatasan Kabupaten Belu dan dua di perbatasan Timor Leste dengan Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU). Berlarutnya penyelesaian lima titik di perbatasan tersebut mengakibatkan penetapan batas laut kedua negara belum bisa dilakukan. Di lima titik tersebut, ada dua hal yang belum disepakati warga dari kedua negara yakni : Penetapan batas apakah mengikuti alur sungai terdalam, dan persoalan pembagian tanah.
Semula pemeritah Indonesia dan Timor Leste sepakat batas kedua negara adalah alur sungai terdalam, tetapi tidak disepakati warga, karena alur sungai selalu berubah-ubah. Selain itu, ternak milik warga di perbatasan tersebut minum air sungai yang berada di tapai batas kedua negara.
Jika sapi melewati batas sungai terdalam, warga tidak bisa menghalaunya kembali, karena melanggar batas negara. Warga kedua negara yang bermukim diperbatasan harus rela membagi tanah ulayat mereka, karena menyangkut persoalan batas negara. 
Sengketa Internasional antara China dan Jepang
Perebutan kepemilikan Pulau Daioyu atau Senkaku antara China-Jepang telah berlangsung sejak tahun 1969. Sengketa ini diawali ketika ECAFE menyatakan bahwa diperairan sekitar Pulau Daioyu atau Senkaku terkandung hidrokarbon dalam jumlah besar. Kemudian pada tahun 1970, Jepang dan Amerika Serikat menandatangani perjanjian pengembalian Okinawa, termasuk pulau Daioyu atau Senkaku kepada Jepang.
Hal inilah yang kemudian diprotes China, karena China merasa bahwa pulau tersebut adalah miliknya. Sengketa ini semakin berkembang pada tahun 1978, ketika Jepang membangun mercuasuar di Pulau Daioyu untuk melegitimasi pulau tersebut.
Ketegangan ini berlanjut ketika Jepang mengusir kapal Taiwan dari perairan Daioyu. Meskipun protes yang terus menerus dari China maupun Taiwan, namun tahun 1990 Jepang kembali memperbaiki mercusuar yang telah dibangun oleh kelompok kanan Jepang di Daioyu, secara resmi.
China memprotes tindakan Jepang atas pulau tersebut. Namun sampai saat ini masalah tersebut belum dapat diselesaikan. Kedua negara telah mengadakan pertemuan untuk membicarakan dan menyelesaikan sengketa. Namun dari beberapa kali pertemuan yang telah dilakukan belum ada penyelesaian, karena kedua negara bersikeras bahwa pulau tersebut merupakan bagian kedaulatan dari negara mereka, akibat overlapping antara ZEE Jepang dan landas kontinen China.
Hal inilah yang belum terjawab oleh Hukum Laut 1982. Meskipun saat ini banyak yang menggunakan pendekatan median atau equidistance line untuk pembagian wilayah yang saling tumpang tindih, namun belum dapat menyelesaikan perebutan antara kedua negara, karena adanya perbedaan interprestasi terhadap definisi equidistance line.
Alternatif lain juga ditawarkan untuk penyelesaian konflik, yaitu melalui pengelolaan bersama JDA (Joint Development Agreement).Sebenarnya dengan pengelolaan bersama tidak hanya akan menyelesaikan sengketa perbatasan laut kedua negara, tetapi memiliki unsur politis. Hal ini akan memperbaiki hubungan China-Jepang, karena menyangkut kepentingan kedua negara, sehingga kedua negara harus selalu menjaga hubungan baik agar kesepakatan dapat berjalan dengan baik.
Namun sayangnya tawaran ini ditolak China, padahal sebenarnya kesepakatan ini dapat digunakan untuk membangun masa depan yang cerah bersama Jepang. Melihat sulitnya dicapai kesepakatan China-Jepang, alternative penyelesaian akhir yang harus ditempuh adalah melalui Mahkamah Internasional. Namun penyelesaian tersebut cukup beresiko.                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                         

Senin, 10 November 2014

PERTEMUAN II



MAKALAH
EKONOMI KOPERASI
Description: D:\gundar.jpg


Disusun Oleh :
Dinda Santika                       ( 22213560 )

KELAS : 2EB19

PENGERTIAN DAN PRINSIP KOPERASI SERTA
BENTUK ORGANISASI DAN MANAJEMENNYA

UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI
2014


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karna dengan rahmat dan karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini tepat waktunya. Tidak lupa juga kami ucapkan terimakasih kepada dosen Ekonomi Koperasi yaitu Bapak Sidik Lestiyono yang telah membimbing kami agar dapat mengerti tentang bagaimana cara menyusun makalah ini.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Pengertian dan Prinsip Koperasi serta Bentuk Organisasi dan Manajemennya yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini disusun oleh kami dengan berbagai rintangan, baik itu yang datang dari diri kami maupun yang datang dari luar. Namun, dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan yang akhirnya makalah ini dapat diselesaikan. Semoga makalah kami dapat bermanfaat bagi para mahasiswa lainnya, umum, khususnya pada diri kami sendiri dan semua yang membaca makalah kami ini. Dan mudah-mudahan juga dapat memberikan wawasan yang lebih kepada pembaca. Tak ada gading yang tak retak walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan, saya mohon untuk saran dan kritiknya.
Terima Kasih






                                                                                                Bekasi, November 2014


                                                                                                            Penulis





DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 (Pendahuluan)…………………………………………………………………….. 1
BAB 2 (Pembahasan)                                                   
2.1  Pengertian Koperasi………………………………………………………... 2
2.2  Prinsip Koperasi…………………………………………………………..... 2
2.3  Bentuk Organisasi Koperasi……………………………………….............. 3
2.3.1 Jenis Koperasi menurut fungsinya………………………………….... 3
2.4 Manajemen Koperasi……………………………………………………… 4
2.4.1 Bentuk Organisasi Koperasi Menurut Para ahli……………………… 5
2.5 Hirarki Tanggung Jawab………………………………………………….   6

BAB 3 (Penutup)
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………... 
12
3.2 Saran……………………………………………………………………….. 12

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………  13


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG

Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.Sebagai pengelola koperasi, pengurus menghadapi berbagai macam masalah yang harus diselesaikan. Masalah yang paling sulit adalah masalah yang timbul dari dalam dirinya sendiri, yaitu berupa keterbatasan. Keterbatasan dalam hal pengetahuan paling sering terjadi, sebab seorang pengurus harus diangkat oleh, dan dari anggota, sehingga belum tentu dia merupakan orang yang profesional di bidang perusahaan.

1.2  TUJUAN

Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Mengetahui Pengertian Koperasi
2.      Memahami Prinsip Koperasi
3.      Mengetahui Bentuk Organisasi dan Manajemennya
4.      Mengetahui Hirarki Tanggung Jawab

1.3  RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah yang kami bahas dalam makalah ini adalah
1.      Apakah definisi dari Koperasi
2.      Prinsip-Prinsip Koperasi
3.      Bagaimana Bentuk Organisasi dan Manajemennya
4.      Apa itu Hirarki Tanggung Jawab

1.4  METODE PENULISAN

Adapun metode penulisan yang kami gunakan dalam penyusunan maklah ini adalah dengan mencari referensi-referensi yang relevan dengan pokok pembahasan, referensi tersebut kami dapatkan dari sap.

1.5  MANFAAT
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah supaya  bisa menjadi bahan masukan dan pembelajaran bagi para pembaca khususnya bagi para mahasiswa Universitas Gunadarma tentang Pengertian Koperasi dan Prinsip-Prinsip Koperasi serta Bentuk Organisasi dan Manajemennya
BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Koperasi

Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-seorang demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.
Menurut UU No. 25/1992, Koperasi didefinisikan sebagai:
“Badan usaha yang beranggotakan orang seorang, atau Badan Hukum Koperasi, dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan azas kekeluargaan”.
Moh. Hatta, mendefinisikan bahwa :
“Koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong menolong”.
Dengan demikian Manajemen Koperasi dapat diartikan sebagai suatu proses untuk mencapai tujuan melalui usaha bersama berdasarkan azas kekeluargaan.
Untuk mencapai tujuan Koperasi, perlu diperhatikan adanya sistim Manajemen yang baik, agar tujuannya berhasil, yaitu dengan diterapkannya fungsi-fungsi Manajemen.
2.2  Prinsip Koperasi

Prinsip koperasi adalah suatu sistem ide-ide abstrak yang merupakan petunjuk untuk membangun koperasi yang efektif dan tahan lama. Prinsip koperasi terbaru yang dikembangkan International Cooperative Alliance (Federasi koperasi non-pemerintah internasional) adalah :
-          Keanggotaan yang bersifat terbuka dan sukarela
-          Pengelolaan yang demokrati     
-          Partisipasi anggota dalam ekonomi
-          Kebebasan dan otonomi     
-          engembangan pendidikanpelatihan, dan informasi.  
Di Indonesia sendiri telah dibuat UU no. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian. Prinsip koperasi menurut UU no. 25 tahun 1992 adalah:
-          Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
-          Pengelolaan dilakukan secara demokrasi
-          Pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan jasa usaha masing-masing anggota
-          Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
-          Kemandirian
-          Pendidikan perkoperasian
-          Kerjasama antar koperasi
Prinsip Koperasi berdasarkan UU No. 17 Th. 2012, yaitu:
  • Modal terdiri dari simpanan pokok dan surat modal koperasi(SMK)
2.3 Bentuk Organisasi Koperasi
2.3.1 Jenis Koperasi menurut fungsinya
Koperasi pembelian/pengadaan/konsumsi adalah koperasi yang menyelenggarakan fungsi pembelian atau pengadaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan anggota sebagai konsumen akhir. Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan pembeli atau konsumen bagi koperasinya.
Koperasi penjualan/pemasaran adalah koperasi yang menyelenggarakan fungsi distribusi barang atau jasa yang dihasilkan oleh anggotanya agar sampai di tangan konsumen. Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan pemasok barang atau jasa kepada koperasinya.
Koperasi produksi adalah koperasi yang menghasilkan barang dan jasa, dimana anggotanya bekerja sebagai pegawai atau karyawan koperasi. Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan pekerja koperasi.
Koperasi jasa adalah koperasi yang menyelenggarakan pelayanan jasa yang dibutuhkan oleh anggota, misalnya: simpan pinjam, asuransi, angkutan, dan sebagainya. Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan pengguna layanan jasa koperasi.
Apabila koperasi menyelenggarakan satu fungsi disebut koperasi tunggal usaha (single purpose cooperative), sedangkan koperasi yang menyelenggarakan lebih dari satu fungsi disebut koperasi serba usaha (multi purpose cooperative).
Jenis koperasi berdasarkan tingkat dan luas daerah kerja :
  • Koperasi Primer
Koperasi primer ialah koperasi yang yang minimal memiliki anggota sebanyak 20 orang perseorangan.
  • Koperasi Sekunder
Adalah koperasi yang terdiri dari gabungan badan-badan koperasi serta memiliki cakupan daerah kerja yang luas dibandingkan dengan koperasi primer. Koperasi sekunder dapat dibagi menjadi :
-          Koperasi pusat - adalah koperasi yang beranggotakan paling sedikit 5 koperasi primer
-          Gabungan koperasi - adalah koperasi yang anggotanya minimal 3 koperasi pusat
-          Induk koperasi - adalah koperasi yang minimum anggotanya adalah 3 gabungan koperasi

Jenis Koperasi menurut status keanggotaannya
-          Koperasi produsen adalah koperasi yang anggotanya para produsen barang/jasa dan memiliki rumah tangga usaha
-          Koperasi konsumen adalah koperasi yang anggotanya para konsumen akhir atau pemakai barang/jasa yang ditawarkan para pemasok di pasar
Kedudukan anggota di dalam koperasi dapat berada dalam salah satu status atau keduanya. Dengan demikian pengelompokkan koperasi menurut status anggotanya berkaitan erat dengan pengelompokan koperasi menurut fungsinya.
2.4 Manajemen Koperasi
Bentuk Organisasi Koperasi atau Manajemen Organisasi

Struktur organisasi adalah konfigurasi peran formal yang didalamnya dimaksudkan sebagai prosedur, governansi dan mekanisme kontrol, kewenangan serta proses pengambilan kebijakan
.
Struktur organisasi koperasi dibentuk sedemikan rupa sesuai dengan idiologi dan strategi pengembangan untuk memperoleh Strategic competitiveness sehingga setiap koperasi boleh jadi mempunyai bentuk yang berbeda secara fungsional karena menyesuaikan dengan strategi yang sedang dikembangkan tetepi secara basic idologi terutama terkait dengan perangkat organisasi koperasi akan menunjukan kesamaan.
Sebagai pengelola koperasi, pengurus menghadapi berbagai macam masalah yang harus diselesaikan. Masalah yang paling sulit adalah masalah yang timbul dari dalam dirinya sendiri, yaitu berupa keterbatasan. Keterbatasan dalam hal pengetahuan paling sering terjadi, sebab seorang pengurus harus diangkat oleh, dan dari anggota, sehingga belum tentu dia merupakan orang yang profesional di bidang perusahaan.
Dengan kemampuannya yang terbatas, serta tingkat pendidikan yang terbatas pula, pengurus perlu mengangkat karyawan yang bertugas membantunya dalam mengelola koperasi agar pekerjaan koperasi dapat diselesaikan dengan baik.
Dengan masuknya berbagai pihak yang ikut membantu pengurus mengelola usaha koperasi, semakin kompleks pula struktur organisasi koperasi tersebut. Pemilihan bentuk struktur organisasi koperasi harus disesuaikan dengan macam usaha, volume usaha, maupun luas pasar dari produk yang dihasilkan.
Pada prinsipnya semua bentuk organisasi baik, walaupun masing-masing mempunyai kelemahan.Ada baiknya kita sedikit membahas tentang perangkat organisasi koperasi. setidaknya dalam koperasi kita mengenal 3 perangkat organisasi yang jamak digunakan yaitu:
-          Rapat Anggota
-          Pengurus
-          Pengawas
Bentuk Organisasi Menurut Hanel :
Merupakan bentuk koperasi / organisasi yang tanpa memperhatikan bentuk hukum dan dapat didefiniskan dengan pengertian hukum.
Suatu sistem sosial ekonomi atau sosial tehnik yang terbuka dan berorientasi pada tujuan.
Sub sistem koperasi
:
-          Individu (pemilik dan konsumen akhir)
-          Pengusaha Perorangan/kelompok ( pemasok /supplier)
-          Badan Usaha yang melayani anggota dan masyarakat
2.4.1 Bentuk Organisasi Koperasi Menurut Para ahli :
Bentuk Organisasi Menurut Ropke :
Koperasi merupakan bentuk organisasi bisnis yang para anggotanya adalah juga pelanggar utama dari perusahaan.
Identifikasi Ciri Khusus.
-          Kumpulan sejumlah individu dengan tujuan yang sama (kelompok koperasi)
-          Kelompok usaha untuk perbaikan kondisi sosial ekonomi (swadaya kelompok koperasi)
-          Pemanfaatan koperasi secara bersama oleh anggota (perusahaan koperasi)
-          Koperasi bertugas untuk menunjang kebutuhan para anggotanya (penyediaan barang dan jasa)
Sub sistem
-          Anggota Koperasi
-          Badan Usaha Koperasi
-          Organisasi Koperasi
Bentuk Organisasi Di Indonesia adalah merupakan suatu susunan tanggung jawab para anggotanya yang melalui hubungan dan kerjasama dalam organisasi perusahaan tersebut
Bentuk : Rapat Anggota, Pengurus, Pengelola dan Pengawas
Rapat Anggota, Wadah anggota untuk mengambil keputusan
Pemegang Kekuasaan Tertinggi, dengan tugas :
-          Penetapan Anggaran Dasar
-          Kebijaksanaan Umum (manajemen, organisasi & usaha koperasi)
-          Pemilihan, pengangkatan & pemberhentian pengurus
-          Rencana Kerja, Rencana Budget dan Pendapatan sertapengesahan Laporan Keuangan
-           Pengesahan pertanggung jawaban
-          Pembagian SHU
-          Penggabungan, pendirian dan peleburan.
-           
2.5 HIRARKI TANGGUNG JAWAB
Pengurus
Pengurus adalah seseorang yang mengelola koperasi dan usahanya.
Seperti :
  1. Mengajukan rancangan Rencana kerja, budget dan belanja koperasi,
  2. Menyelenggarakan rapat bagi para anggotanya,
  3. Mengajukan laporan keuangan & pertanggung jawaban,
  4. Maintenance daftar anggota dan pengurus,
  5. Wewenang, Mewakili koperasi di dalam & luar pengadilan,
  6. Meningkatkan peran koperasi di masyarakat.
Pengelola
Pengelola adalah Karyawan / Pegawai yang diberikan kuasa & wewenang oleh pengurus untuk mengembangkan usaha dengan efisien & professional, Hubungannya dengan pengurus bersifat kontrak kerja, dan dapat diangkat serta diberhentikan oleh pengurus.
Pengawas
Pengawas adalah Perangkat organisasi yang dipilih dari anggota dan diberi mandat untuk melakukan pengawasan terhadap jalannya organisasi & usaha koperasi.
Dengan UU 25 Th. 1992 pasal 39 yang bertuliskan:
  • Bertugas untuk melakukan pengawasan kebijakan dan pengelolaan koperasi,
  • Berwenang untuk meneliti catatan yang ada & mendapatkan segala keterangan yang diperlukan.
Pola manajemen koperasi
Koperasi seperti halnya organisasi yang lain membutuhkan pola manajemen yang baik agar tujuan koperasi tercapai dengan efisien.

Hal yang membedakan manajemen koperasi dengan manajemen umum adalah terletak pada unsur-unsur manajemen koperasi yaitu rapat anggota, pengurus, dan pengawas. Adapun tugas masing-masing dapat diperinci sebagai berikut :
Rapat anggota bertugas untuk menetapkan anggaran dasar, membuat kebijaksanaan umum, mengangkat/memberhentikan pengurus dan pengawas. Pengurus koperasi bertugas memimpin koperasi dan usaha koperasi sedangkan Pengawas tugasnya mengawasi jalannya koperasi.
Untuk koperasi yang unit usahanya banyak dan luas, pengurus dimungkinkan mengangkat manajer dan karyawan. Manajer atau karyawan tidak harus anggota koperasi dan seyogyanya memang diambil dari luar koperasi supaya pengawasannya lebih mudah. Mereka bekerja karena ditugasi oleh pengurus, maka mereka juga bertanggung jawab kepada pengurus. Di bawah ini akan dibahas mengenai beberapa pola manajemen koperasi yang nantinya akan membantu koperasi tersebut dalam mencapai tujuannya :

a.Perencanaan
Perencanaan merupakan proses dasar manajemen. Dalam perencanaan manajer memutuskan apa yang harus dilakukan, kapan harus dilakukan, bagaimana melakukan dan siapa yang harus melakukan. etiap organisasi memerlukan perencanaan. Baik organisasi yang bersifat kecil maupun besar sama saja membutuhkan perencanaan. Hanya dalam pelaksanaannya diperlukan penyesuaian-penyesuaian mengingat bentuk, tujuan dan luas organisasi yang bersangkutan.
Perencanaan yang baik adalah perencanaan yang fleksibel, sebab perencanaan akan berbeda dalam situasi dan kondisi yang berubah-ubah di waktu yang akan datang. Apabila perlu dalam pelaksanaannya diadakan perencanaan kembali sehingga semakin cepat cita-cita/tujuan organisasi untuk dicapai.

Perencanaan dalam Koperasi :
Organisasi koperasi sama dengan organisasi yang lain, perlu dikelola dengan baik agar dapat mencapai tujuan akhir seefektif mungkin. Fungsi perencanaan merupakan fungsi manajemen yang sangat penting karena merupakan dasar bagi fungsi manajemen yang lain. Agar tujuan akhir koperasi dapat dicapai maka koperasi harus membuat rencana yang baik, dengan melalui beberapa langkah dasar pembuatan rencana yaitu menentukan tujuan organisasi mengajukan beberapa alternatif cara mencapai tujuan tersebut dan kemudian alternatif-alternatif tersebut harus dikaji satu per satu baik buruknya sebelum diputuskan alternatif mana yang dipilih. Tipe rencana yang dapat diambil dalam koperasi dapat bermacam-macam  tergantung pada jangka waktu dan jenjang atau tingkatan manajemen.

b.Pengorganisasian dan Struktur Organisasi
Pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang struktur formal, mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan di antara para anggota organisasi, agar tujuan organisasi dapat dicapai secara efisien. Pelaksanaan proses pengorganisasian akan mencerminkan struktur organisasi yang mencakup beberapa aspek penting seperti:
-          Pembagian kerja
-           Departementasi
-           Bagan organisasi
-           Rantai perintah dan kesatuan perintah
-           Tingkat hierarki manajemen
-           Saluran komunikasi
Struktur Organisasi dalam Koperasi :
Sebagai pengelola koperasi, pengurus menghadapi berbagai macam masalah yang harus diselesaikan. Masalah yang paling sulit adalah masalah yang timbul dari dalam dirinya sendiri, yaitu berupa keterbatasan. Keterbatasan dalam hal pengetahuan paling sering terjadi, sebab seorang pengurus harus diangkat oleh, dan dari anggota, sehingga belum tentu dia merupakan orang yang profesional di bidang perusahaan. Dengan kemampuannya yang terbatas, serta tingkat pendidikan yang terbatas pula, pengurus perlu mengangkat karyawan yang bertugas membantunya dalam mengelola koperasi agar pekerjaan koperasi dapat diselesaikan dengan baik.
Dengan masuknya berbagai pihak yang ikut membantu pengurus mengelola usaha koperasi, semakin kompleks pula struktur organisasi koperasi tersebut. Pemilihan bentuk struktur organisasi koperasi harus disesuaikan dengan macam usaha, volume usaha, maupun luas pasar dari produk yang dihasilkan. Pada prinsipnya semua bentuk organisasi baik, walaupun masing-masing mempunyai kelemahan.


c.Pengarahan
Pengarahan merupakan fungsi manajemen yang sangat penting. Sebab masing-masing orang yang bekerja di dalam suatu organisasi mempunyai kepentingan yang berbeda-beda. Supaya kepentingan yang berbeda-beda tersebut tidak saling bertabrakan satu sama lain, maka pimpinan perusahaan harus dapat mengarahkannya untuk mencapai tujuan perusahaan.
Seorang karyawan dapat mempunyai prestasi kerja yang baik, apabila mempunyai motivasi. Maka dari itu, tugas pimpinan perusahaan adalah memotivasi karyawannya agar mereka menggunakan seluruh potensi yang ada dalam dirinya untuk mencapai hasil yang sebaik-baiknya. Supaya manajer atau pimpinan perusahan dapat memberikan pengarahan yang baik, pertama-tama ia harus mempunyai kemampuan untuk memimpin perusahaan dan harus pandai mengadakan komunikasi secara vertikal.

Manajemen Kepegawaian :
Seorang manajer kepegawaian adalah pembantu pengurus yang diserahi tugas mengurus administrasi kepegawaian, yang mencakup:
-          Mendapatkan pegawai yang mau bekerja dalam koperasi
-          Meningkatkan kemampuan kerja pegawai
-          Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik sehingga para karyawan tersebut tidak bosan bekerja bahkan dapat meningkatkan prestasinya
-          Melaksanakan kebijaksanaan yang dibuat pengurus, mengawasi pelaksanaannya dan menyampaikan informasi maupun laporan kepada pengurus secara teratur
-          Memberikan saran-saran/usul-usul perbaikan
d.Pengawasan
Pengawasan adalah suatu usaha sistematik untuk membuat semua kegiatan perusahaan sesuai dengan rencana. Proses pengawasan dapat dilakukan dengan melalui beberapa tahap, yaitu menetapkan standar, membandingkan kegiatan yang dilaksanakan dengan standar yang sudah ditetapkan, mengukur penyimpangan-penyimpangan yang terjadi, kemudian mengambil tindakan koreksi apabila diperlukan. Setiap perusahaan mengadakan pengawasan dengan tujuan agar pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan.

Ada beberapa alasan yang dapat diberikan mengapa hampir setiap perusahaan menghendaki adanya proses pengawasan yang baik. Alasan-alasan tersebut antara lain:
-          Manajer dapat lebih cepat mengantisipasi perubahan lingkungan
-          Perusahaan yang besar akan lebih mudah dikendalikan,
-          Kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh anggota organisasi dapat dikurangin
Berdasarkan waktu melakukan pengawasan, dikenal ada tiga tipe pengawasan yaitu, feedforward controll, concurrent controll, dan feedback control.
Teknik dan Metode Pengawasan :
Secara garis besar pengawasan dapat dibagi menjadi dua, yaitu metode pengawasan kualitatif dan metode pengawasan kuantitatif. Pengawasan kualitatif dilakukan oleh manajer untuk menjaga performance organisasi secara keseluruhan, sikap serta performance karyawan. Metode pengawasan kuantitatif dilakukan dengan menggunakan data, biasanya digunakan untuk mengawasi kuantitas maupun kualitas produk.
Ada beberapa cara yang biasa digunakan untuk mengadakan pengawasan kuantitatif, antara lain: dengan menggunakan anggaran, mengadakan auditing, analisis break even, analisis rasio dan sebagainya.

Kita dapat melihatnya dalam program keterkaitan yang dicanangkan sebagai Gerakan Nasional muncul 4 (empat) macam pola hubungan kemitraan, yaitu:
-           Pola Dagang
Keterkaitan merupakan hubungan dagang biasa antara produsen/koperasi dan pemasar/pengusaha
-          PolaVendor
Kerjasama dilakukan untuk memenuhi kebutuhan operasional perusahan yang menjadi bapak angkat
-          Pola Subkontrak.
Kerjasama dilakukan dalam hubungan produk yang dihasilkan oleh koperasi menjadi bagian dalam sistem produksi bapak angkat
-          Pola Pembinaan.
Pola ini dikembangkan untuk memberi kesempatan kepada koperasi yang memiliki potensi produksi tetapi lemah dalam pemasaran.
Ke-empat pola tersebut memperlihatkan bahwa koperasi ditempatkan sebagai sub sistem dari perusahaan swasta/BUMN. Padahal koperasi mempunyai kemampuan untuk ditempatkan sebagai related system. Dengan demikian fokus perhatian umumnya terarah kepada koperasi primer, sedangkan pengembangan koperasi sekunder dan tersier tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Dengan hanya menjadi subsistem maka koperasi berada pada posisi bargaining yang lemah. Memasuki millennium ketiga ini sudah seharusnya dilakukan upaya-upaya yang lebih teratur dan konsisten untuk membuat koperasi mampu berusaha di bidang ekpor-impor. Koperasi harus didorong untuk tumbuh dalam satu jaringan kerja (network) dan tidak hanya menjadi sub sistem perusahaan swasta.
Pemerintah dapat mengalokasikan dana untuk pengembangan koperasi dengan membangun unit-unit quality control guna menetapkan standar ekspor serta meningkatkan kualitas produk dari koperasi-koperasi produksi. Disamping itu juga membangun unit-unit promosi (Rumah Produk Indonesia) yang memperlihatkan bebagai sample produk dari koperasi yang mempunyai standar ekspor.
Telah disinggung terdahulu bahwa perhatian pembinaan yang hanya terfokus kepada koperasi primer akan memperlambat perkembangan koperasi di Indonesia. Untuk itu sudah seharusnya focus perhatian pembinaan disebarkan meliputi juga koperasi sekunder dan tersier dalam suatu sistem pembinaan terpadu.








BAB III
PENUTUP

4.1  KESIMPULAN
Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-seorang demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.

Koperasi juga dibagi menjadi beberapa jenisnya, koperasi memiliki lambang yang mempunyai arti. Koperasi memiliki fungsi dan peranan antara lain yaitu mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota dan masyarakat, berupaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia, memperkokoh perekonomian rakyat, mengembangkan perekonomian nasional, serta mengembangkan kreativitas dan jiwa berorganisasi bagi pelajarbangsa.

Kedudukan anggota di dalam koperasi dapat berada dalam salah satu status atau keduanya. Dengan demikian pengelompokkan koperasi menurut status anggotanya berkaitan erat dengan pengelompokan koperasi menurut fungsinya.
Dengan hanya menjadi subsistem maka koperasi berada pada posisi bargaining yang lemah. Memasuki millennium ketiga ini sudah seharusnya dilakukan upaya-upaya yang lebih teratur dan konsisten untuk membuat koperasi mampu berusaha di bidang ekpor-impor. Koperasi harus didorong untuk tumbuh dalam satu jaringan kerja (network) dan tidak hanya menjadi sub sistem perusahaan swasta.
            3.2SARAN    
6
 
Perlunya mempelajari atau memperdalam pemahaman perihal Pengertian Koperasi dan Prinsip – Prinsip Koperasi serta Bentuk Organisasi dan Manajemennya. Hal ini dikarenakan kita dapat mengetahui dan mempelajari apa itu koperasi.


DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Koperasi#Sejarah_koperasi_di_Indonesia 
http://yantifitriyani.blogspot.com/2011/11/pola-manajemen-koperasi.html: