KEWIRASWASTAAN,WIRASWASTA,WIRASWASTAWAN
Kewiraswastaan (entrepneurship) adalah kemampuan dan keinginan seseorang untuk
berisiko menginvestasikan dan mempertaruhkan uang, waktu, dan usaha untuk
memulai suatu perusahaan dan untuk berhasil. Keuntugan berwiraswasta adalah
kemungkinan untuk mengatur tingkat keuntungan yang diharapkan, melatih
ketajaman intuisi bisnis, meningkatkan sifat tanggung jawab terhadap dirinya
sendiri, dan memiliki wewenang untuk memerintah dan mengelola karyawannya. Kerugiannya
adalah tanggung jawab yang besar terhadap kelangsungan usaha, perlunya menjaga
relasi yang baik terhadap pihak-pihak terkait dalam rangka mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaan, waktu kerja yang sangat banyak maupun bentuk
yang berkaitan dengan keluarga.
UNSUR-UNSUR PENTING
WIRASWASTA
Unsur penting Wiraswasta
yaitu :
-
Unsur Pengetahuan
-
Unsur
Keterampilan
-
Unsur
Kewaspadaan
PERUSAHAAN KECIL DALAM
LINGKUNGAN PERUSAHAAN
Perusahaan Kecil Dalam Lingkungan Perusahaan
ialah perusahaan kecil yang telah memiliki managemen perusahaan tingkat
perusahaan besar. Dapat kita lihat billa kita ingin membuat sebuah perusahaan,
itu semua harus dimulai dari yang kecil. Karena dengan sejalannya perusahaan,
maka perusahaan yang kita buatpun bukan mustahil untuk menjadi perusahaan yang
besar.
Secara umum ada tiga cara untuk
memasuki perusahaan dan menjadikannya hak milik ketiga cara tersebut adalah :
1.
membeli perusahaan yang telah
dibangun
2.
memulai perusahaan baru
3.
membeli hak lisensi ( franchising
/ waralaba )
PERKEMBANGAN
FRANCHISING DI INDONESIA
Konsep
franchise pertama kali berkembang di Indonesia pada tahun 1970an, dengan
berdirinya KFC, Swensen, dan Shakey Pisa yang kemudian diikuti oleh Burger King
dan Seven Eleven.Pada tahun 1990,melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang
semakin membaik, politik yang stabil dan keamanan yang terjamin, para investor
dari luar negeri mulai melirik Indonesia dan di sini, franchise asing mulai
booming di pasar Indonesia .
Pada tahun 1992, di Indonesiat terdapat 29 franchise yang berasal dari luar negeri dan 6 franchise lokal, dan secara keseluruhan, di Indonesia tersebar sekitar 300 outlet. Pada tahun 1997, jumlah franchisor meningkat hingga 265 franchise, di mana terdapat 235 franchise internasional dan 30 franchise lokal. Dan jumlah keseluruhan outlet adalah 2000.
Pada tahun 1992, di Indonesiat terdapat 29 franchise yang berasal dari luar negeri dan 6 franchise lokal, dan secara keseluruhan, di Indonesia tersebar sekitar 300 outlet. Pada tahun 1997, jumlah franchisor meningkat hingga 265 franchise, di mana terdapat 235 franchise internasional dan 30 franchise lokal. Dan jumlah keseluruhan outlet adalah 2000.
Pada
tahun 1997, terjadi krisis moneter di Indonesia. Pada saat ini, diikuti oleh
krisis ekonomi dan politik di Indonesia pada tahun 1998 yang mengakibatkan
jatuhnya industri franchise di Indonesia. Banyak franchisor asing yang
meninggalkan Indonesia dan hampir sekitar 500 outlet yang tutup oleh karena
kondisi yang tidak mendukung ini. Pada saat itu, jumlah franchise dari luar
negeri yang beroperasi di Indonesia menurun dari 230 hingga 170-180 franchise.
Tetapi justru pada saat ini, franchise lokal mulai memadati pasar franchise
Indonesia dari 30 meningkat hingga 85 merek produk yang berkembang.
MEMILIH
USAHA DENGAN CARA WARALABA FRANCHISING
Menurut
ketua asosiasi franchise indonesia (afi) anang sukandar, ada kiat-kiat tertentu
dalam memilih usaha waralaba yang baik.Bisnis waralaba yang baik adalah usaha
yang dibutuhkan sehari-hari yaitu makan, minuman, pendidikan, salon, bengkel,
bidang ritel, tea franchise.
Adapun
jenis-jenis usaha potensial yang diwaralabakan yaitu :
1.
Produk dan jasa otomotif
2.
Bantuan dan jasa bisnis
3.
Produk
dan jasa konstruksi
4.
Jasa
pendidikan
5.
Rekreasi dan hiburan
6.
Fastfood dan take away(makanan siap saji)
7.
Stand
makanan/foodstall
8.
Perawatan kesehatan,medis dan kecantikan
Ciri-ciri perusahaan kecil antara lain :
-
Manejemen
berdiri sendiri
-
Investasi
modal terbatas
-
Daerah
operasinya local
-
Ukuran
secara keseluruhan relative kecil
Kekuatan dan kelemahan Perusahaan Kecil
Banyak
wiraswasta yang memulai aktivitas usahanya dalam perusahaan kecil sebelum
berkembang menjadi perusahaan besar. Berbagai bidang usaha memberikan
kesempatan usaha, tingkat perolehan keuntungan, dan tingkat risiko yang
berbeda. Hampir dalam setiap kondisi, perusahaan kecil memiliki kekuatan dan
kelemahan. Kekuatan perusahaan kecil yaitu berkenaan dengan kebebasannya dalam
bertindak dan menyesuaikan diri dengan kebutuhan setempat. Sedangkan
kelemahannya yaitu modal, spesialisasi, dan jaminan pekerjaan bagi karyawannya.
Keuntungan
Perusahaan Kecil :
-
Pemilik merangkap manajer perusahaan
dan fungsi manajerial, seperti marketing,
finance, dan administrasi.
-
Pajak relatif ringan.
-
Sebagian besar membuat lapangan
pekerjaan baru
-
Mudah dalam proses pendiriannya.
-
Fleksibel
Kelemahan
Perusahaan Kecil :
-
Telalu
banyak biaya yang dikeluarkan
-
Pembagian kerja yang tidak
proporsional.
-
Tidak mengetahui secara tepat modal
kerja yang dibutuhkan.
-
Persediaan barang yang terlalu
banyak, sehingga beberapa jenis barang ada yang tidak laku.
-
Sumber
modal terbatas hanya pada pemilik.
Cara-cara
mengembangkan Perusahaan Kecil :
-
Melakukan promosi yang lebih gencar.
-
Menggelar program-program khusus.
-
Menstock barang lebih banyak dan
beragam.
-
Memberikan pelayanan yang baik.
Kegagalan-kegagalan
Perusahaan Kecil :
-
Kompetisi yang ketat.
-
Entrepreneur yang keras kepala.
-
Pertumbuhan di luar kendali.
-
Pembukuan yang lemah
-
Penurunan Pasar
PERBEDAAN
ANTARA KEWIRAUSAHAAN DAN PERUSAHAAN KECIL
Kewirausahaan
adalah keberanian seseorang mengambil risiko dengan menyatukan berbagai fungsi,
produksi, termasuk bahan baku, modal, tenaga kerja dan menerima imbalan dalam
bentuk laba dari nilai pasar yang di hasilkan. Sedangkan perusahaan kecil
adalah kegiatan usaha kecil yang sifatnya mencari keuntungan biasanya usaha ini
di lakukan melalui kegiatan usaha rumahan
REFERENSI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar